30 Mei 2013

Posted by Unknown On 22:34
By: Noni APP

Drama simbolis sekarang mulai merebak di ranah per-teater-an. Drama simbolis sendiri adalah drama yang menggunakan lambang-lambang, artinya pelukisan lakon tidak langsung ke sasaran. Kejadian yang dilukiskan dipergunakan untuk melambangkan kejadian lain. Namun pelaku tertentu digunakan untuk melambangkan tokoh lain dalam masyarakat. Drama simbolis ini sulit dipahami karena banyak menghadirkan simbol-simbol yang harus dicerna dan diapresiasi secara matang. Isi drama ini menyatakan sesuatu yang sangat penting dan rahasia dengan tujuan agar tidak semua orang memahami maksudnya.

Bebasari karya Rustam Effendy merupakan contoh drama simbolis. Tokoh-tokohnya ada yang dipergunakan penulis untuk melambangkan penjajah Angkara Murka (Rahwana) dan ada yang digunakan penulis untuk melambangkan bangsa Indonesia yang dicengkeram penjajah tetapi ingin bebas (Bebasari).
Drama-drama pada zaman penjajahan Jepang dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk drama simbolis. Penulis tidak secara terus terang mengumpat dan mengolok-olok atau menghina pemerintah Jepang pada saat itu. Hal ini disebabkan semata-mata oleh alasan politis atau keselamatan diri sendiri. Catatan penting mengenai bentuk drama ini adalah hampir seluruh naskah drama tersaji dalam bentuknya yang simbolis, tidak ada yang terang-terangan atau blak-blakan.

Perlu diketahui, drama simbolis, sangat berbeda jauh dengan drama Surealis. Mungkin untuk sebagian orang yang paham mengenai teater akan mudah untuk membedakan kedua aliran drama tersebut tapi, bagi orang yang belum mengerti, aliran-aliran tersebut akan sulit dibedakan. Drama surealis adalah drama yang menuntun sutradara menghasilkan hal – hal ganjil yang tak masuk akal, kenyataan dibolak – balik semau penulis untuk kepentingan penguatan pesan yang ingin disampaikan. Surealisme juga merupakan reaksi dan perlawanan terhadap rasionalisme yang berpegang pada kebebasan berpikir dan ekspresi atas realisasi dalam mimpi yang dihadirkan tanpa kontrol kesadaran. Surealisme ini menampilkan ketidaksingkronan cerita yang menimbulkan kesan kacau dan membingungkan. Sebagai contoh, tikus = koruptor (simbolis), Rumah miring, Dufan (Surealis).

Drama simbolis akan sangat sulit dicerna oleh masyarakat awam. Tetapi, drama ini sangat memiliki kreativitas dan imaji yang sangat tinggi. Tidak semua orang bisa bergelut pada aliran simbolis. Diantaranya membandingkan hal yang nyata dengan hal yang lain.


Surealis

Simbolis



Referensi:
http://ee-nokmoetz86.blogspot.com/2009/03/drama.html
http://www.kawandnews.com/2011/10/istilah-istilah-yang-berkaitan-dengan.html