Jam 5 sore, waktu aku hujan-hujannan pergi ke pasar terminal
buat beli bahan-bahan makanan malam ini, bersama Teh Nurul. Hari itu hari
Minggu, 15 Juni 2014 tepatnya. Pulang dari pasar terminal, kita berdua pergi ke
GOW lagi, dengan keadaan saat itu sedang hujan. Saat itu tidak memungkinkan
jika kita berteduh, karena waktu. Kita harus mengejar waktu, semua harus
dilakukan sesuai dengan jadwalnya. Sesampainya di GOW, Teh Nurul pergi ke
warung Emih untuk memberikan bahan-bahan tersebut sekaligus meminta tolong
untuk sekalian dimasak. Kita berdua menunggu mobil kol buntung datang, mobil itu sedang mengangkut setting, dan
keperluan-keperluan lainnya dari GOW ke Wisma secara bolak-balik. Sekitar 20
menit kita menunggu dengan menggigil kedinginan, akhirnya mobil datang juga.
Sisa-sisa barang yang harus diangkut, sekarang diangkut. Aku naik mobil itu,
duduk disebelah a Opik, dia yang mengendarai mobil tersebut. Teh Nurul ke Wisma
naik motornya. Sesampainya di Wisma, barang-barang dimasukkan ke dalam wisma,
ternyata banyak partisipan yang datang dan sedang berkerja. Bukan hanya
partisipan, disitu ada alumni-alumni Lorong Teater juga. Ada yang memasang
karton hitam untuk menutupi jendela-jendela kaca yang transparan itu, memasang
wing, lighting, menyapu, memasang karpet, menyiapan untuk bagian musik dan
konsumsi, banyak sekali kegiatan yang dilakukan disitu, semuanya berkerja
sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Sesampainya di Wisma jam setengah 8 malam, kita berpisah.
Mengerjakan tugas masing-masing lagi. Dan sekarang, semakin banyak tugas yang
harus dikerjakan. Aku diberi tugas untuk ke sekolah, mengambil 4 meja kelas dan
6 kursi kelas. Ditemani oleh teman-teman partisipan lainnya, saat itu sekitar
jam 8 malam. Pergi ke sekolahnya, diantar dengan a Opik, naik mobil kol
buntungnya. Sesudah itu, aku diberi tugas untuk membuat parolit dan
memberikannya kepada mereka semua.
Jam menunjukkan jam 7 malam. Ketika sedang mengerjakan
tugas, handphoneku bergetar, ternyata ada SMS masuk dari Syahrul. Dia minta
untuk dijemput dirumahnya karena tidak ada kendaraan. Aku perhatikan
sekeliling. Mereka tidak ada yang tau rumah Arul, kondisi diluar lagi gerimis.
Hanya ada satu orang yang bisa aku minta bantuan. Yaitu a Opik. Karena dia
membawa mobil, dan kebetulan sedang tidak sibuk. Aku langsung minta izin ke teh
Uuy buat ngejemput Syahrul, lalu minta tolong ke a Opik. Disitu a Jamal (teman
a Opik) ikut juga. Sesampainya dirumah Syahrul, dia langsung keluar begitu
mendengar suaraku berteriak didepan rumahnya. Syahrul naik ke belakang, aku
tidak mungkin membiarkannya sendirian disitu. Jadi, aku menemani Syahrul
dibelakang. Itu pengalaman pertama aku naik di belakang. Rasanya aneh, dia kok
diem aja, oh mungkin ada masalah.

Waktu terus berputar, partisipan sedikit demi sedikit pulang
ke rumahnya masing-masing. Tetapi para penari menginap untuk malam ini.
Tugas-tugas terus dikerjakan dalam kesunyian. Semua dilakukan, fokus harus
tetap terjaga. Aku diberi tugas untuk menyambungkan 2 kain hitam dengan cara
dijahit. Lagi-lagi ini pengalaman pertamaku dalam hal menjahit. Waktu sudah
menunjukkan jam 1 malam pada saat itu. Tetapi pekerjaan panggung belum
sepenuhnya selesai. Kain hitam ini sudah terjahit, sekarang tinggal dipasangkan
ke atas.
Tidak terasa sudah jam 3 subuh. A Franx pulang, karena masih
ada urusan lain yang harus dikerjakan. Disusul dengan teh Uuy ketika subuhnya.
Pekerjaan masih terus dilakukan, abaikan semua rasa capek, kumpulkan kembali
semua fokus. Tugas ini harus diselesaikan secepat mungkin. Hingga akhirnya aku
tertidur, ketika adzan subuh selesai berkumandang.
Aku terbangun di pagi menjelang siang, dibangunkan oleh teh
Della yang tadi malam tidak ikut menginap. Aku, teh Nurul, Syahrul, dan teh Della
siap-siap untuk berangkat ke sekolah. Karena sedang waktunya perbaikkan nilai
(remedial). Selesai urusan sekolah, kembali lagi ke Wisma, kembali lagi kepada
tugas-tugas yang ada. Hingga akhirnya, saatnya pementasan dimulai. Inilah hari
pertama dengan segudang pengalaman baru yang memberikan pelajaran penting
untukku, dan semoga bermanfaat juga untuk mereka yang mengikutinya.
0 comments:
Posting Komentar