17 Desember 2012

Posted by Unknown On 19:54
Oleh : Titan Sulistia (L-79)

“Drama” menurut Herman J Waluyo kata ini berasal dari bahasa Yunani yaitu dramoai yang berarti berbuat, berlaku, beraksi, bertindak dan sebagainya. Dalam drama sering terdengar nama “Drama Turgi” , drama turgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi/ persetujuan drama. Sedangkan “Teater” merupakan kisah kehidupan manusia yang disusun untuk ditampilkan sebagai pertunjukkan di atas pentas oleh para pelaku dengan dan ditonton oleh publik (penonton). Dalam teater banyak unsur-unsur yang mendukung terciptanya sebuah pementasan yang utuh. Salah satunya adalah MUSIK.

Pertunjukan teater baik tradisional maupun modern akan menggunakan spectakle-spectskle musik. Musik dalam seni pertunjukan teater pada umumnya menjadi bagian kedua atau hanya berfungsi sebagai elemen pendukung. Musik tidak hanya digunakan sebagai ilustrasi tetapi juga sebagai pembangun suasana, sebagai pengiring gerak (tari), yang berjalan beriringan, saling mengisi dan saling menguatkan.

Musik diaransemen sebagai bunyi-bunyian yang melekat dengan karakter tokoh yang akan hadir dalam pertunjukan. Bunyi dalam teater dikategorikan menjadi bunyi alami, atau bunyi-bunyi alam, bunyi perangkat atau alat mesin, seperti mobil, mesin pabrik dsb., dan bunyi yang dikarenakan adanya aksi tertentu seperti bunyi meja ditendang, batu dilempar dsb. (Nur Sahid: 2004). Bunyi-bunyi tersebut diolah dengan menggunakan alat-alat musik untuk menghasilkan efek suara yang mendukung lakuan aktor dan spectakle pemanggungan. Musik dalam pertunjukan teater juga dipahami sebagai lagu dan atau tembang. Musik dalam hal ini mengacu pada fungsi praktisnya, menunjuk secara spesifik pada situasi sosial masyarakat pendukungnya. Disamping itu musik juga sebagai penanda peristiwa yang akan menjadi konteks pertunjukan teater. Musik dalam pertunjukan teater dimainkan secara live (hidup-langsung) sebagai bagian kesatuan pertunjukan.

Adapun musik dalam teater terdiri dari :

  1. Musik pembuka
  2. Musik pengiring
  3. Musik suasana
  4. Musik penutup
1. Pengertian musik pembuka
Merupakan musik di awal pertunjukan teater.
Fungsinya:
Untuk merangsang imajinasi para penonton dalam memberikan sedikit gambaran mengenai pertunjukan teater yang akan di sajikan, atau bisa juga untuk pengkondisian penonton.

2. Pengertian musik pengiring
Merupakan musik yang digunakan unruk mengiringi pertunjukan di beberapa adegan pertunjukan teater atau perpindahan adegan/ setting.
Fungsinya:
Untuk memberikan sentuhan indah dan manis agar ritme permainan seimbang dengan porsi permainan per adegan( tidak semua adengan di beri musik hanya poin-poin adengan tertentu yang dirasa perlu karena dapat merusak keseimbangan pertunjukan),seperti susana , lampu , setting , kostum, mimik ekspresi, serta property.

3. Pengertian musik suasana
Musik yang menghidupkan irama permainana serta suasana dalam pertunjukan teater baik senang maupun gembira, sedih, tragis.
Fungsinya:
Untuk memberikan ruh permainan yang menarik, indah, dan terlihat jelas antara klimaks dan anti klimaksnya.

4. pengertian musik penutup
Musik terakir dalam dalam pementasan teater
Fungsinya:
Untuk memeberikan kesan dan kesan dari pertunjukan teater yang disajikan baik yang bersifat baik , buruk, gembira, sedih, sebagai pelajaran dan cermin moral penikmat seni teater.

Sarat arranger musik / pemusik teater:

  1. Minimal menguasai 1 atau 2 alat musik
  2. Memiliki wawasan luas mengenai musik
  3. Menguasai bebarapa aliran musik
  4. Rajin dan tekun mendengarkan referensi musik
  5. Terus mencoba melakukan experimen musik baik dalam bentuk intrumen, lagu ataupun kolaborasi.
  6. Mengusai teknis dalam penggunaan alat musik yang berhubungan langsung dengan sound sistem.
Tahapan pemusik teater dalam proses teater:
  1. Mempelajari naskah yang akan disajikan kemudian setelah mengetahui plot dan alur ceritanya kemudian membuat arasemen musik / lagu ( di usahakan tidak hanya satu karya,karna untuk cadangan).
  2. Konsultasi dan berkomunikasi dengan sutradara jangan sampai terputus serta intensitas dijaga dengan sutradara.
  3. Presentasi musik pembuka,pengiring, suasana, dan penutup dengan sutradara sesuai dengan keinginan sutradara.
  4. Inten mengikuti latihan dengan tujuan agar dapat meraba irama permainan yang akan menghasilkan nada dan ide di adengan tertentu dengan ritme permainan yang seimbang dan penekanan nada yang kuat sesuai porsi adegan.
  5. Komonikasi antar aktor/aktris dan semua yang terlibat didalam pementasan, supaya nada yang di tuangkan d permainan sesuai dengan rasa penokohan yang di lakoninya.
  6. Melakukan latih gabungan agar tercipta keseimbangan rasa antar semua crew baik tim setting ,tim lighting, aktor/aktris dan tim musik jadi kesatuan panggung. Tata sound dalam pementasan teater Penempatan tata sound dalam pertunjukkan teater sangat penting karena faktor pendukung yang memberikan efek bunyi dan suara. Pengaturan sound yang tepat dan seimbang sesuai dengan besar kecilnya ruangan akan mempengaruhi kenyamanan audien untuk menikmati pertunjukan dan dukungan kualitas sound yang standart ( di atas rata-rata baik in-door maupun out-door).

Referensi :
http://55tbo.blogspot.com/2012/03/pengertian-drama-seni-pertunjukan.html#ixzz2EYiTRn1O
http://pamangsah.blogspot.com/2008/11/musik-dalam-teater.html
http://malaysia.panduanwisata.com/files/2012/05/musik-dan-teater3.jpgv
http://gdb.voanews.eu/4F50BBC6-86F2-4926-9A5A-8D5BABCEF3DC_w640_r1_s.jpg

5 komentar:

  1. oh ini Blognya Teater Lorong itu, hemh nice, yg nulis jg masih pd sekolah ya, semangat ya, ikutan FDBS Pelajar kan ? bawain naskah apa nih
    salam teater ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bawain naskah Gandrung New York, karya Rosyid E. Abby. :)

      Hapus
  2. Min, dimana ya bisa download musik suasana yang lengkap ? terimakasih

    BalasHapus
  3. Musik yg di gunakan untuk mengiring teater apa saja

    BalasHapus