06 Juli 2014

Posted by Lorong Teater Subang On 22:56
Jam 5 sore, waktu aku hujan-hujannan pergi ke pasar terminal buat beli bahan-bahan makanan malam ini, bersama Teh Nurul. Hari itu hari Minggu, 15 Juni 2014 tepatnya. Pulang dari pasar terminal, kita berdua pergi ke GOW lagi, dengan keadaan saat itu sedang hujan. Saat itu tidak memungkinkan jika kita berteduh, karena waktu. Kita harus mengejar waktu, semua harus dilakukan sesuai dengan jadwalnya. Sesampainya di GOW, Teh Nurul pergi ke warung Emih untuk memberikan bahan-bahan tersebut sekaligus meminta tolong untuk sekalian dimasak. Kita berdua menunggu mobil kol buntung datang, mobil itu sedang mengangkut setting, dan keperluan-keperluan lainnya dari GOW ke Wisma secara bolak-balik. Sekitar 20 menit kita menunggu dengan menggigil kedinginan, akhirnya mobil datang juga. Sisa-sisa barang yang harus diangkut, sekarang diangkut. Aku naik mobil itu, duduk disebelah a Opik, dia yang mengendarai mobil tersebut. Teh Nurul ke Wisma naik motornya. Sesampainya di Wisma, barang-barang dimasukkan ke dalam wisma, ternyata banyak partisipan yang datang dan sedang berkerja. Bukan hanya partisipan, disitu ada alumni-alumni Lorong Teater juga. Ada yang memasang karton hitam untuk menutupi jendela-jendela kaca yang transparan itu, memasang wing, lighting, menyapu, memasang karpet, menyiapan untuk bagian musik dan konsumsi, banyak sekali kegiatan yang dilakukan disitu, semuanya berkerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Jam menunjukkan jam 7 malam. Ketika sedang mengerjakan tugas, handphoneku bergetar, ternyata ada SMS masuk dari Syahrul. Dia minta untuk dijemput dirumahnya karena tidak ada kendaraan. Aku perhatikan sekeliling. Mereka tidak ada yang tau rumah Arul, kondisi diluar lagi gerimis. Hanya ada satu orang yang bisa aku minta bantuan. Yaitu a Opik. Karena dia membawa mobil, dan kebetulan sedang tidak sibuk. Aku langsung minta izin ke teh Uuy buat ngejemput Syahrul, lalu minta tolong ke a Opik. Disitu a Jamal (teman a Opik) ikut juga. Sesampainya dirumah Syahrul, dia langsung keluar begitu mendengar suaraku berteriak didepan rumahnya. Syahrul naik ke belakang, aku tidak mungkin membiarkannya sendirian disitu. Jadi, aku menemani Syahrul dibelakang. Itu pengalaman pertama aku naik di belakang. Rasanya aneh, dia kok diem aja, oh mungkin ada masalah. 

Sesampainya di Wisma jam setengah 8 malam, kita berpisah. Mengerjakan tugas masing-masing lagi. Dan sekarang, semakin banyak tugas yang harus dikerjakan. Aku diberi tugas untuk ke sekolah, mengambil 4 meja kelas dan 6 kursi kelas. Ditemani oleh teman-teman partisipan lainnya, saat itu sekitar jam 8 malam. Pergi ke sekolahnya, diantar dengan a Opik, naik mobil kol buntungnya. Sesudah itu, aku diberi tugas untuk membuat parolit dan memberikannya kepada mereka semua. 

Waktu terus berputar, partisipan sedikit demi sedikit pulang ke rumahnya masing-masing. Tetapi para penari menginap untuk malam ini. Tugas-tugas terus dikerjakan dalam kesunyian. Semua dilakukan, fokus harus tetap terjaga. Aku diberi tugas untuk menyambungkan 2 kain hitam dengan cara dijahit. Lagi-lagi ini pengalaman pertamaku dalam hal menjahit. Waktu sudah menunjukkan jam 1 malam pada saat itu. Tetapi pekerjaan panggung belum sepenuhnya selesai. Kain hitam ini sudah terjahit, sekarang tinggal dipasangkan ke atas. 

Tidak terasa sudah jam 3 subuh. A Franx pulang, karena masih ada urusan lain yang harus dikerjakan. Disusul dengan teh Uuy ketika subuhnya. Pekerjaan masih terus dilakukan, abaikan semua rasa capek, kumpulkan kembali semua fokus. Tugas ini harus diselesaikan secepat mungkin. Hingga akhirnya aku tertidur, ketika adzan subuh selesai berkumandang. 

Aku terbangun di pagi menjelang siang, dibangunkan oleh teh Della yang tadi malam tidak ikut menginap. Aku, teh Nurul, Syahrul, dan teh Della siap-siap untuk berangkat ke sekolah. Karena sedang waktunya perbaikkan nilai (remedial). Selesai urusan sekolah, kembali lagi ke Wisma, kembali lagi kepada tugas-tugas yang ada. Hingga akhirnya, saatnya pementasan dimulai. Inilah hari pertama dengan segudang pengalaman baru yang memberikan pelajaran penting untukku, dan semoga bermanfaat juga untuk mereka yang mengikutinya.




0 comments:

Posting Komentar