10 Juli 2014

Posted by Lorong Teater Subang On 21:35


Kali ini, aku ingin menceritakan pengalaman temanku. Namanya, Syahrul.

Masih ingatkah dengan postingan proses di Wisma?

Malam itu, ketika aku menemaninya naik mobil pick up dibelakang. Dia terlihat berbeda, menjadi pendiam, matanya memancarkan sebuah kesedihan. Sangat berbeda seperti biasanya. Aku sebagai temannya, penasaran. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya. “Aku dimarahin orang tua aku. Nanti aja ceritanya. Aku gamau makin sedih” ucapnya. Oh ternyata dia sedang ada masalah dengan keluarganya. Sesampainya di wisma, dia berubah lagi menjadi periang. Mungkin untuk menutupi kesedihannya. Ya aku tau, dia sedang menghibur dirinya sendiri. Kebetulan didalam naskah “Di Hiji Tempat nu Biasa” yang akan dipentaskan di Wisma, dia menjadi “Sang Pengarang”. Malam itu juga dia terus menghafal naskah, agar lancar saat pementasan. Ketika hari-H pementasan, semuanya berjalan dengan lancar. Pementasan hari pertama selesai. Semua penonton kembali pulang kerumahnya masing-masing. Tiba-tiba ada yang berkata “Rul, itu ada orang tua kamu”. Wajahnya saat itu terlihat sangat kaget, sepertinya dia tidak percaya bahwa orang tuanya datang menonton, karena ketika terakhir kali bertemu sedang ada masalah. Disitu orang tuanya memeluknya dengan rasa bangga. Tampak kebahagiaan di wajah mereka. Kita yang melihatnya pun tersenyum senang. Ternyata walau bagaimana pun, orang tua selalu mendukung kita.’

0 comments:

Posting Komentar